RESUME HASIL SEMINAR OSKM ITB 2013
CHANDRA NUROHMAN / 16913241 / FTMD
Salah satu rangkaian kegiatan OSKM ITB 2013 adalah seminar OSKM yang diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 23 Agustus 2013 di Auditorium Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB. Acara dimulai sekitar pukul 14.00 WIB oleh ppembawa acara yaitu Adit dan Rizka. Moderator dalam seminar ini adalah Maria Selena yang merupakan Puteri Indonesia 2011. Sebagai narasumber dalam seminar ini yaitu Bapak Menteri Perdagangan Republik Indonesia yaitu Bapak Gita Wirjawan, perwakilan dari perhimpunan Wanadri, Ibu Tri Mumpuni, serta Pak Saska dari Riset Indie. Berikut adalah hasil seminar yang disampaikan oleh para narasumber
Narasumber I : Bapak Mendag RI, Bapak Gita Wirjawan
Semangat kemerdekaan lekat dengan kegiatan orientasi mahasiswa baru dan semangat kemerdekaan tersebut sangatlah penting bagi para kaum intelektual. Selain semangat kemerdekaan para kaum intelek juga harus memiliki integritas. Saat ini korupsi menjangkiti berbagai sektor kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia. Sebenarnya pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengusung semangat antikorupsi namun masih ada saja pemangku kebijakan yang menyalahgunakan kewenangannya.
Namun ada pula prestasi Bangsa Indonesia yang patut dibanggakan. Hal tersebut adalah bahwa Indonesia saat ini menjadi kekuatan nomor 15 dalam dunia ekonomi dunia dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 6% per tahun dan ini merupakan angka yang cukup besar yang dalam 20 tahun ke depan akan terakumulasi dan menjadi besaran nilai ekonoi yang luar biasa. Sayangnya masih ada pertanyaan, apakah angka yang besar itu berisi 'merah putih' ? Permasalahannya sekarang masyarakat Indonesia sendiri sangat banyak menggunakan produk-produk dari luar negeri terutama sebagai alat transportasi, komunikasi, hiburan. Merk-merk seperti Blackberry, Samsung, Hyundai, dll adalah produk-produk yang justru dibanggakan di kalangan orang Indonesia.
Kita harus tetap optimis karena selalu ada jalan untuk mencapai perubahan. Jalan yang pertama adalah melalui pendidikan. Saat ini anggaran pendidikan dari pemerintah totalnya sekitar 300 trilyun - jauh lebih besar daripada beberapa tahun yang lalu. Seharusnya anggaran yang sangat besar ini dapat dimaksimalkan untuk menunjang pendidikan yang pada gilirannya akan menunjang kemajuan Bangsa Indonesia dan menghasilkan generasi yang melek teknologi sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain yang telah lebih dulu maju.
Solusi lain untuk memajukan kehidupan ekonomi masyarakat adalah melalui kebijakan pendanaan yang tepat. Kebijakan pendanaan yang tepat kaitannya dengan suku bunga akan mampu mendorong masyarakat untuk memulai usaha dan meningkatkan kesejahteraannya. Di Indonesia suku bunga mencapai 15% sedangkan di Malaysia hanya 2%. Suku bunga yang besar akan mempersulit masyarakat yang akan memulai usaha sehingga jumlah pengusaha di Indonesia sangat minim. Ini menjadi titik lemah bangsa karena pertumbuhan ekonomi yang besar tidak diisi oleh merah putih.
Indonesia butuh pemimpin visioner yang bisa menjawab tantangan jaman dan ITB telah dan akan terus menjadi pabrik pemimpin visioner tersebut !
Pembicara II : Wanadri
Wanadri adalah Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung. Menurut Wanadri, Indonesia adalah negara yang sangat luas apalagi setelah dilakukannya Deklarasi Djuanda yang menghasilkan bahwa wilayah laut yang berada di antara pulau-pulau adalah termasuk wilayah Indonesia dan sekarang 70% wilayah Indonesia adalah perairan. Sayangnya masyarakat masih lebih banyak berfokus pada daratan dan hidup di darat padahal sejarah membuktikan bahwa pada jaman kerajaan dahulu kerajaan seperti Sriwijaya sangat maju karena berpusat di laut.
Indonesia memiliki kontur alam yang beragam di seluruh wilayah dan merupakan negara yang multikultur. Hal tersebut sangat patut kita banggakan dan kita pertahankan. Di samping itu Indonesia merupakan negara yang rawan bencana alam.
Pesan yang disampaikan oleh Wanadri adalah Sadar Diri, Sadar Lingkungan, Sadar Tujuan.
Pembicara III : Ibu Tri Mumpuni
Beliau adalah penerima penghargaan atas jasanya menjadi pioner tersedianya listrik di banyak daerah tertinggal. Beliau mengggarisbawahi bahwa untuk dapat membaca Indonesia dengan baik seorang alumni ITB harus memiliki integritas dan kompetensi.
Indonesia memiliki sekitar 245 juta penduduk saat ini namun banyak diantaranya belum dapat menikmati listrik dan di berbagai daerah masih saja ada anak usia sekolah yang hidupnya memprihatinkan.
Menurut narasumber, ekonomi adalah alat untuk menyeimbangkan investasi dan konsumsi tetapi sayangnya sekarang perekonomian Indonesia banyak dicampuri oleh asing dan SDA/SDM yang ada di sini dieksploitasi oeh asing sehingga komunitas lokal tidak merasakan manfaat SDA yang sebenarnya dimilikinya.
Pesan yang disampaikan narasumber adalah lakukanlah yang disukai sebaik-baiknya sesuai prinsip kewirausahaan sosial.
Pembicara IV : Saska dari Riset Indie
Riset Indie adalah kolektif penelitian yang bergerak di bidang teknologi, sosial ekonomi, dan media. Riset Indie didirikan oleh Saska bersama beberapa orang lainnya dan sekarang beliau adalah CEO-nya. Riset Indie mencari topik-topik seru untuk dikaji dan diteliti.
Proyek yang telah dilakukan oleh Riset Indie adalah polaroid, animator unik, dan angkot day. Polaroid adalah usaha mereka untuk melestarikan kamera analog polaroid agar tidak punah. Animator unik dalah proyek yang mengombinasikan seni patung dengan teknik elektro dan mekanika. Sedangkan angkot day adalah usaha mereka di bidang sosial ekonomi dengan tujuan mengurai kemacetan di Bandung.
-Sekian-
RESUME SEMINAR (OLEH:ANGESTI PUSPITASARI/FMIPA/16013083)
Pada hari Jumat, 23 Agustus 2013, diadakan seminar tentang
kepemimpinan dan kemajuan bangsa Indonesia saat ini. Seminar tersebut dibawakan
oleh beberapa orang penting di Indonesia, mereka adalah Bapak Gita
Wirjawan, perwakilan komunitas Wanadri, Ibu Tri Mumpuni, dan Bro Saska.
Bapak Gita Wirjawan adalah mentri perdagangan di Indonesia
saat ini. Ia yakin bahwa penduduk Indonesia memiliki potensi yang besar untuk
memajukan ekonomi bangsa ini yang masih kurang baik. Indonesia membutuhkan
orang-orang yang proaktif dalam memajukan perekonomian bangsa ini dengan tetap
menjunjung nilai kearifan lokal dan tidak menghilangkan adat istiadatnya.Selain
itu, yang penting lagi adalah kemahiran teknologi, kesinambungan demokrasi,
kemajuan ekonomi, dan kekayaan budaya.
Seminar selanjutnya yang dibawakan oleh Ibu Trimumpuni cukup
menarik perhatian. Beliau adalah sukarelawan yang membantu masalah
listrik-listrik yang kurang terutama di daerah terpencil dan desa-desa. Bangsa
Indonesia diharapkan untuk tidak hanya mengandalkan pikiran atau logika tetapi
juga yang terpenting adalah rasa empati yang tinggi. Dengan begitu, kita
diharapkan dapat memakmurkan Indonesia di masa mendatang.
Seminar selanjutnya dibawakan oleh seorang perwakilan
komunitas Wanadri yang juga merupakan seorang alumnus FTMD ITB. Beliau
mengatakan bahwa semua yang diimpikan dan menjadi sukses atau berhasil itu
membutuhkan proses yang tidak sebentar. Kita harus berusaha semampu mungkin
untuk mewujudkannya.
Resume seminar OSKM ITB 2013
Pada tanggal 23 Agustus 2013, OSKM ITB mengadakan seminar yang berlangsung di Sabuga, adapun seminar dibagi menjadi 4 bagian, yang masing2 memiliki kesimpulannya sendiri, yakni :
1. Seminar oleh Pak Gita Wirjawan
Korupsi memang sangat menjalar di Indonesia, oleh karena itu, kita harus menguatkan diri kita agar dapat memiliki semangat untuk memberantas korupsi. Korupsi telah menyebabkan potensi Indonesia untuk menjadi negara yang kuat dalam kondisi ekonomi rusak. Maka dari itu, kita dituntut untuk memajukan kesejahteraan Indonesia dengan memajukan ekonomi Indonesia dan kita juga dituntut untuk menjadi pemimpin bangsa yang memiliki kearifan lokal yaitu dalam melakukan segala hal kita tidak boleh menghilangkan budaya asli Indonesia. Kita juga harus kreatif dan proaktif. Sebenarnya, Indonesia memiliki potensi untuk bersinar di masa depan, tapi itu tergantung dari kita semua, apakah kita bisa mengolah produk produk mentah yang diproduksi oleh negara ini. Kita dituntut untuk membuat barang barang konsumsi, dan untuk melakukannya kita tidak perlu menemukan sesuatu yang baru, cukup dengan memodifikasi penemuan penemuan negara lain.
Indonesia memerlukan pemimpin yang bisa menjawab tantangan tantangan di Indoneisa, dimana pemimpin harus bisa responsif dengan berbagai permintaan rakyat. Akhir kata, jadilah garuda garuda yang kreatif, terampil, berteknologi, dan punya semangat berkebangsaaan dan selalu menjunjung tinggi kearifan lokal di dalam dan diluar.
2. Seminar oleh Saudara Indra Hidayat dari Wanandri.
Indonesia memiliki keunikan dan potensi yang begitu besar, bayangkan saja Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki zona perairan yang luar biasa. Selain itu keanekaragaman lingkungan juga dapat menjadi bukti bahwa Indonesia memang berpotensi. Hanya saja ada kendala kendala yang harus dihadapi, yaitu Intervensi budaya Indonesia dengan budaya asing, bencana alam dan masa;ah perbatasan.
3. Seminar oleh Ibu Tri Mumpuni
Setiap perilaku harus didasari oleh pemikiran dan perasaan, dan itu mutlak diperlukan untuk menghasilkan pemikiran pemikiran yang hebat, termasuk pemikiran yang akan membawa bangsa ini menuju kemakmuran. Bangsa ini memiliki kekayaan sumber daya alam, hanya saja kekayaan itu dikeruk oleh negara negara asing yang dataang dan mengolah barang barang milik kita sehingga akan membuat suatu barang baru yang harganya bisa berkali kali lipat. Kita sebagai pemuda, harus dapat menjadi pemimpin yang berintegritas, sehingga dapat mengelola SDA di Indonesia dan memakmurkan rakyat Indonesia.
4. Seminar oleh Pak Saska
Pak Saska memang banyak membagikan pengalamannya yang begitu inspiratif kepada kita, dimulai dari dibangunnya "riset indie" dan menciptakan karya karya yang inovatif dan menarik.Sebelum mencapai kesuksesan, beliau pun pernah mengalami kegagalan yaitu dalam berjualan kamera Polaroid, namun beliau tidak putus asa dan kembali membuat proyek berbasis animasi dan teknik, yaitu project alinea. Beliau berhasil menarik perhatian orang orang yang akan mendanai risetnya. Dan proyeknya yang paling baru adalah Angkot Day, dimana beliau ingin mencoba untuk menggratiskan angkot dan mengumpulkan testimoni untuk diserahkan kepada pemkot Bandung agar pemkot Bandung dapat meninjau ulang tentang kebijakan angkot demi menghindari kemacetan di kota kembang.
Oleh William Sentosa
Bandung, 23 Agustus 2013
Hari ini kami mahasiswa baru ITB 2013 mengikuti seminar dengan narasumber pertama yaitu Bapak Gita seorang menteri perdagangan Indonesia.
Beliau menyampailan bahwa Indonesia sangat membutuhkan pemimpin yang dapat menjawab tantangan zaman & permintaan rakyat. Oleh karena itu kita sebagai rakyat muda generus bangsa harus memiliki kepedulian & rasa tanggung jawab yang besar terhadap rakyat Indonesia. Dan untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses kita juga sebaiknya memiliki prinsip "If you want it, you will get it!" agar kita tidak mudah putus asa. Selain itu untuk memajukan negara Indonesia ini kita juga perlu memiliki prinsip "We have to be nasionalistic but at the same time we have to be internasionalistic!" yang berarti kita harus tetap menjunjung tinggi nilai nasionalisme kita namun jangan menutup diri dari perkembangan teknologi di dunia internasional agar tidak menjadi negara yang tertinggal.
Narasumber kedua yaitu ketua umum dari Wanadri (organisasi pecinta alam) beserta rekannya.
Para narasumber menyampaikan betapa luasnya kepulauan Indonesia dengan kekayaan sumber daya alamnya. Mereka sangat menghimbau kami agar kami tetap bangga dengan kekayaan alam indonesia ini dan agar tetap terus menjaga serta melestarikan alam seisinya.
Narasumber berikutnya yaitu Ibu Tri Mumpuni.
Beliau menyampaikan beberapa materi mengenai Integritas dan Kompetensi Pemuda untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangsa. Pada tema kali ini beliau berpesan bahwa pengetahuan (logika) dengan perasaan (empati) merupakan kedua hal yang sangat penting yang harus selalu kita jaga dan kita tingkatkan kualitasnya. Keduanya harus berjalan dengan berkesinambungan dan secara bersamaan agar setiap hal yang kita lakukan dapat berguna bagi setiap orang.Selain itu, beliau juga memberikan definisi mengenai Kewirausahaan Sosial yaitu; Pertama adalah "Setiap orang adalah unik" yang maksudnya setiap oranh dapat melakukan kegiatan ekonomi yang berbeda2 yang dimana kegiatan tersebut merupakan kehidupan jutaan manusia yang melakukan kegiatan yang disukainya dengan sebaik-baiknya. Lalu selanjutnya adalah seorang wirausaha sosial harus mencoba membuat alternatif dalam kehidupan sosial ekonomi sehari-hari untuk menjadi lebih manusiawi. Beliau juga menegaskan bahwa pertumbuhan harus terikat pada nilai optimal untukjjjjkepentingan kesejahteraan masyarakat lokal dan daya dukung lingkungan setempat.
Dan narasumber terakhir yaitu Mas Saska CEO dari riset indie.
Hari ini kami mahasiswa baru ITB 2013 mengikuti seminar dengan narasumber pertama yaitu Bapak Gita seorang menteri perdagangan Indonesia.
Beliau menyampailan bahwa Indonesia sangat membutuhkan pemimpin yang dapat menjawab tantangan zaman & permintaan rakyat. Oleh karena itu kita sebagai rakyat muda generus bangsa harus memiliki kepedulian & rasa tanggung jawab yang besar terhadap rakyat Indonesia. Dan untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses kita juga sebaiknya memiliki prinsip "If you want it, you will get it!" agar kita tidak mudah putus asa. Selain itu untuk memajukan negara Indonesia ini kita juga perlu memiliki prinsip "We have to be nasionalistic but at the same time we have to be internasionalistic!" yang berarti kita harus tetap menjunjung tinggi nilai nasionalisme kita namun jangan menutup diri dari perkembangan teknologi di dunia internasional agar tidak menjadi negara yang tertinggal.
Narasumber kedua yaitu ketua umum dari Wanadri (organisasi pecinta alam) beserta rekannya.
Para narasumber menyampaikan betapa luasnya kepulauan Indonesia dengan kekayaan sumber daya alamnya. Mereka sangat menghimbau kami agar kami tetap bangga dengan kekayaan alam indonesia ini dan agar tetap terus menjaga serta melestarikan alam seisinya.
Narasumber berikutnya yaitu Ibu Tri Mumpuni.
Beliau menyampaikan beberapa materi mengenai Integritas dan Kompetensi Pemuda untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangsa. Pada tema kali ini beliau berpesan bahwa pengetahuan (logika) dengan perasaan (empati) merupakan kedua hal yang sangat penting yang harus selalu kita jaga dan kita tingkatkan kualitasnya. Keduanya harus berjalan dengan berkesinambungan dan secara bersamaan agar setiap hal yang kita lakukan dapat berguna bagi setiap orang.Selain itu, beliau juga memberikan definisi mengenai Kewirausahaan Sosial yaitu; Pertama adalah "Setiap orang adalah unik" yang maksudnya setiap oranh dapat melakukan kegiatan ekonomi yang berbeda2 yang dimana kegiatan tersebut merupakan kehidupan jutaan manusia yang melakukan kegiatan yang disukainya dengan sebaik-baiknya. Lalu selanjutnya adalah seorang wirausaha sosial harus mencoba membuat alternatif dalam kehidupan sosial ekonomi sehari-hari untuk menjadi lebih manusiawi. Beliau juga menegaskan bahwa pertumbuhan harus terikat pada nilai optimal untukjjjjkepentingan kesejahteraan masyarakat lokal dan daya dukung lingkungan setempat.
Dan narasumber terakhir yaitu Mas Saska CEO dari riset indie.
Mengenai Saya

- Chandra Nurohman
- Jakarta, Indonesia
- Lahir dan besar di Jogja. Kuliah S1 Penerbangan di ITB. Saat ini bekerja sebagai Software Engineer
Diberdayakan oleh Blogger.
